Pengertian Jaringan Peer To Peer

 
Biasanya jika kita sedang ingin mendownload file, pasti menemukan file P2P dan Jika ingin mendownload file tersebut kita harus menggunakan salah satu software client P2P seperti bit torrent, utorrent dan lain-lain. Tapi apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan jaringan Peer to Peer ? berikut penjelasannya yang saya kutip dari wikipedia.
P2P merupakan singkatan dari Peer-to-Peer (bahasa Inggris) atau teknologi dari “ujung” ke “ujung” pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-berkas” (file sharing) seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi P2P memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas. .

Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan “ujung” satu dengan lainnya, namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalu lintas komunikasi informasi-, pemrosesan-, dan penugasan pembagian bandwidth yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh server pusat.
Aplikasi P2P yang sebenarnya memerlukan satuan tim-tim kecil dengan ide cemerlang untuk mengembangkan perangkat lunak dan bisnis-bisnis yang mungkin dilakukan oleh perangkat tersebut – dan mungkin saja bisa membuat perusahaan besar yang sudah ada gulung tikar. P2P yang sebenarnya, bila diaplikasikan pada pasar yang sudah matang dan stabil adalah teknologi yang "mengganggu".
Ide mengenai konsep ini muncul kira-kira pada akhir dekade 1980-an, ketika jaringan komputer dan tentunya juga komputer telah mulai masuk ke dalam salah satu barang wajib dalam perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar. Tetapi, arsitektur ini berkembang dalam jaringan yang terlalu kecil untuk memiliki sebuah server yang terdedikasi, sehingga setiap komputer klien pun menyediakan layanan untuk berbagi data untuk melakukan kolaborasi antara pengguna.
Jaringan peer-to-peer pun mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS) dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik kunci jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi relatif lebih rumit. 
Peer-to-Peer atau lebih dikenal dengan P2P atau teknologi dari “ujung” ke “ujung” pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi file sharing. Pada konteks ini teknologi P2P memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas. Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan “ujung” satu dengan lainnya, namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalulintas komunikasi informasi-, pemrosesan-, dan penugasan pembagian bandwidht yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh server pusat.

Peer-to-peer menjadi sebuah alternatif aplikasi untuk mencari resource tertentu yang tidak ada diwebsite ataupun alternatif untuk berbagi resource tanpa sebuah web server yang harganya masih tergolong mahal. Selain itu pada jaringan Peer to Peer host dapat dijadikan server dan juga menjadi client secara bersamaan, Contohnya dalam file sharing antar komputer di jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A, B, C, D, dan E) yang memberi hak akses terhadap file share dari B bernama data.xls dan juga memberi akses file soal.doc kepada C. saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer-to-peer.
Ide mengenai konsep ini muncul kira-kira pada akhir dekade 1980-an, ketika jaringan komputer dan tentunya juga komputer telah mulai masuk ke dalam salah satu barang wajib dalam perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar. Tetapi, arsitektur ini berkembang dalam jaringan yang terlalu kecil untuk memiliki sebuah server yang terdedikasi, sehingga setiap komputer klien pun menyediakan layanan untuk berbagi data untuk melakukan kolaborasi antara pengguna. Jaringan peer-to-peer pun mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS) dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik kunci jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi relatif lebih rumit.
Konsep ini pun kemudian berevolusi pada beberapa tahun terakhir, khususnya ketika jaringan Internet menjadi jaringan yang sangat besar. Hal ini mulai muncul kira-kira pada akhir dekade 1990-an, di saat banyak pengguna Internet mengunduh banyak berkas musik mp3 dengan menggunakan metode peer-to-peer dengan menggunakan program Napster yang menuai kritik pedas dari industri musik, seperti halnya Metallica dan banyak lainnya. Napster, pada saat dituntut oleh para pekerja industri musik, dikatakan memiliki anggota lebih dari 20 juta pengguna di seluruh dunia. Selanjutnya beberapa aplikasi juga dibuat dengan menggunakan konsep ini: eDonkey, Kazaa, BitTorrent, dan masih banyak lainnya. Meski banyak aplikasi peer-to-peer ini digunakan oleh pengguna rumahan, ternyata sistem ini juga diminati oleh banyak perusahaan juga.
Keunggulan dan Kelemahan Jaringan Peer to Peer
Keunggulan Jaringan Peer To Peer
  1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
  2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
  3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan Jaringan Peer To Peer
  1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
  2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client- server, karena setiap komputer/peer isamping harus mengelola emakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
  3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing- masing fasilitas yang dimiliki.
  4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing- masing komputer tersebut. 


Membangun Jaringan Peer to Peer

Jaringan komputer Peer to Peer (PC to PC) adalah jaringan komputer yang hanya menghubungkan dua komputer dimana kedua komputer bisa menjadi server maupun client, jadi tidak ada perbedaan antara client dan server. Dalam pemasangan Jaringan Peer to Peer anda tidak perlu memakai hub karena dalam tipe jaringan dua komputer (PC to PC) ini dapat langsung dihubungkan dengan 1 kabel UTP.
Pada jaringan tipe ini, setiap komputer yang terhubung dalam jaringan dapat saling berkomunikasi dengan komputer lainnya secara langsung tanpa perantara. Bukan hanya komunikasi langsung tetapi juga sumber daya komputer dapat digunakan oleh komputer lainnya tanpa ada pengendali dan pembagian hak akses.
Setiap komputer dalam jaringan Peer to Peer mampu berdiri sendiri sekalipun komputer yang tidak bekerja atau beroperasi. Masing-masing Komputer tidak terikat dan tidak tergantung pada komputer lainnya. Komputer yang digunakan pun bisa beragam dan tidak harus setara, karena fungsi komputer dan keamanannya diatur dan dikelola sendiri oleh masing-masing komputer.
Tipe jaringan ini cocok digunakan untuk membangun jaringan komputer skala kecil seperti di rumah, di dalam sebuah ruangan kerja, lab komputer sekolah dan lain-lain. Peer to Peer ini umumnya dipakai dalam membangun jaringan berbasis workgroup yang menerapkan fungsi sharing atau bagi pakai penggunaan hardware dan software, karena pada tipe ini biasanya tidak memerlukan pengaturan keamanan dan kendali antara masing-masing komputer.
Gambar di bawah menunjukkan skema jaringan Peer to Peer.
Beberapa hal dari jaringan Peer to Peer ini adalah :
• tidak perlu spesifikasi yang setara untuk setiap komputer (bisa beragam)
• biasanya tidak ada komputer pusat yang dijadikan sentral jaringan
• biasanya juga tidak ada kontrol atau kendali terhadap pengaturan keamanan jaringan
• tidak memerlukan Operating System khusus seperti untuk server
• jika ada 1 atau lebih komputer yang rusak atau tidak bekerja, komputer lain tetap dapat berfungsi normal
Sebagai catatan untuk membuat jaringan komputer peer to peer kabel UTP yang dibuat harus dengan Crossover / Crossline karena jika menggunakan Straight Through kabel LAN dianggap tidak terkoneksi (a network cable is unplugged) kecuali jika Ethernet atau LAN Card yang anda gunakan sudah support dengan straight through.
Untuk membuat kabel jaringan Crossover / Crossline sebagai berikut :
Siapkan alat-alat yang dibutuhkan :
a. Kabel UTP
b. Konektor RJ-45
c. Crimping Tool
d. LAN Tester
Perlu anda ketahui bahwa kabel UTP memiliki 4 pasang kabel kecil di dalamnya yang memiliki warna berbeda. 4 pasang kabel itu adalah :
Pasangan 1 : Putih/Biru dan Biru,
Pasangan 2 : Putih/Oranye dan Orange,
Pasangan 3 : Putih/Hijau dan Hijau,
Pasangan 4 : Putih/Coklat dan Coklat
Proses pembuatan :
Urutan pemasangan : Salah satu sisi kabel dibuat sesuai dengan standar “Straight Through”, sedangkan sisi kabel lainnya, dilakukan “Cross-Over”, yaitu :
Pin 1 : Putih/Hijau
Pin 2 : Hijau
Pin 3 : Putih/Oranye
Pin 4 : Biru
Pin 5 : Putih/Biru
Pin 6 : Oranye
Pin 7 : Putih/Coklat
Pin 8 : Coklat
Harap diingat bahwa yang dibuat crossover hanya salah satu sisi kabel saja.
Langkah-langkah pemasangan kabel UTP pada konektor RJ45 :
1. Kupas jaket dari kabel UTP dengan menggunakan crimping tool atau alat pengupas kabel khusus.
2. Pisahkan empat lilitan kabel UTP menjadi delapan bagian, setelah itu luruskan tiap-tiap kabel agar dapat mudah dipotong.
3. Susunlah urutan warna sesuai dengan konfigurasi crossover dan sesuaikan ujung kabel yang akan dipotong dengan konektor yang akan dipasang.
4. Gunakan tang pemotong atau crimping tools, potonglah ujung kabel secara rata agar kabel mudah dimasukan ke lubang konektor.
5. Masukkan ujung kabel yang telah dipotong ke lubang konektor RJ-45 secara bersamaan, kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping tool agar konektor terkunci.
6. Lakukan tes dengan LAN Tester, jika semua lampu indikator menyala berarti semua bagian kabel sudah terpasang dengan benar.
Setelah pembuatan kabel crossover selesai silahkan hubungkan ke kedua komputer, lalu setting masing-masing IP komputer dengan cara :
Buka network connection (dari windows explorer klik kanan My Network Places -> Properties).
Klik kanan Local Area Connection, lalu pilih Properties -> Double klik Internet Protocol (TCP/IP).
IP Address komputer 1 : 192.168.0.11 – Subnet Mask 255.255.255.0
IP Address komputer 2 : 192.168.0.22 – Subnet Mask 255.255.255.0
Anda dapat melakukan ping terhadap komputer 2 melalui komputer 1 di DOS lewat Start -> Run -> ketik cmd -> lalu ketik ping 192.168.0.22
Jika komputer 2 ingin melakukan ping komputer 1 caranya sama tinggal ganti dengan IP address komputer 1.
Ping ini fungsinya untuk mengetahui berhasil tidaknya transfer data dari jaringan peer to peer yang telah kita buat tadi.
Selain ping komputer 1 bisa membuka komputer 2 secara langsung di address bar windows explorer dengan mengetikan \\192.168.0.22 begitupun sebaliknya.
Nah proses Membuat Jaringan Peer to Peer (PC to PC) selesai sampai di sini.
Keuntungan dan Kelemahan Jaringan Peer to Peer:
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut,maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan nondedicated server,karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
KEUNGGULAN:
* Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti : harddisk,drive,fax/modem,printer.
* Biaya operasional relatif lebih murah dibanding dengan tipe jaringan client-server,salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
* Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server, Sehingga bila salah satu komputer mati atau rusak,jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
KELEMAHAN:
* Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit,karena pada jaringan tipe ini setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada.Di jaringan client-server komunikasi adalah antara server dengan workstation.
* Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server,karena setiap komputer /peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
* Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
* Karena data jaringan tersebar dimasing-masing komputer dalam jaringan,maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut
Pengenalan jaringan dan perangkat lunak P2P 

Jaringan P2P telah berkembang secara luas dianatara para pengguna layanan internet begitu juga jaringan komputer profesional. Sistem perangkat lunak P2P seperti Kazza dan Napster yang merupakan aplikasi perangkat lunak paling banyak digunakan. begitu banyak bisnis dan situs internet yang mempromosikan teknologi P2P sebagai teknologi jaringan internet masa mendatang. meskipun tergolong aplikasi perangkat lunak baru, teknologi P2P memberikan perubahan drastis sistem jaringan masa depan. perangkat lunak data bersama telah menimbulkan kontroversi diluar segi hukum dan pengguna. Namun secara umum, para pakar tidak setuju terhadap P2P dan pengaruhnya dimasa mendatang.
Jaringan Peer to Peer tradisional
secara teknis P2P kepanjangan dari peer to peer. Kamus global mendeskripsikan P2P sebagai "suatu jaringan di dalam setiap jaringan kerja memiliki kapasitas dan tanggungjawab yang sama"
Wi Fi
berdasar pada bagan utama server, dapat diartikan dalam beberapa komputer didedikasikan untuk melayani yang lain.
Definisi ini merupakan arti lama jaringan peer to peer, di dalam jaringan P2P, komputer secara nonfisik berdekatan satu sama lain dan menjalankan protokol dan perangkat lunak yang sama.
sebagai contoh komputer pribadi/rumah di dalam jaringan kerja P2P diijinkan untuk berbagi data, printer, dan piranti yang lainnya. Meskipun satu komputer berfungsi sebagai pusat data atau server fax dalam waktu yang sama, setiap komputer pribadi/rumah dapat menjalankan fungsi ini dengan baik, dan hal ini yang mendasari dikembangkannya jaringan P2P.
perangkat lunak P2P
DEfinisi spesifik perangkat lunak P2P yang dikemukakan oleh Dave Winer dari perusahaan perangkat lunak Userland menggambarkan 7 kunci karakteristik sistem perangkat lunak P2P yakni :
- perangkat antar-muka yang digunakan pengguna beroperasi diluar web browser.
- sebagai sistem komputer dapat beroperasi baik sebagai klien maupun server.
- perangkat lunak mudah digunakan dan berintegrasi dengan baik.
- di dalam sistem termasuk perangkat bantuan untuk membuat isi dan menambah fungsi.
- sistem menghubungkan dengan pengguna yang lain.
- perangkat lunak tambahan 'cross-network" seperti SOAP atau XML-RPC di dalam tampilan komputer peer to peer, pengguna dapat bergabung dalam jaringan P2P internet tidak hanya dalam jaringan lokal.

Aplikasi perangkat lunak Kazaa, Napster and P2P lainnya.
- sistem data bersama Mp3
- Napster
- Kazza dan Kazza lite
- eDonkey
- Shareaza
- WinMX
- eMule
- BitTorrent
begitu banyak perusahaan yang terinspirasi oleh kesuksesan Napster dan Kazza serta berbagai pengembangan dari sistem p[erangkat lunak P2P. Namun beberapa pengguna di komunitas jaringan percaya bahwa kesuksesan Napster dan Kazza merupakan pengembangan dari teknologi P2P dan membutuhkan sedikit privasi, meskipun pangsa pasar pengguna sistem P2P masih tebuka lebar untuk diraih dan menarik keuntungan yang sangat banyak.







Pengertian Client Server

Clientmerupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan dataatau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yangmenyediakan data atau layanan yang diminta olehclient.



Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengaksesserver dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuahaplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketikamengakses server dalam suatu jaringan.


Sistem clientserver didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapaperbedaan karakteristik yaitu :

1. Servis(layanan)
·  Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
·  Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
·  Server sebagai provider, client sebagai konsumen

2. Sharing resources (sumber daya): Server bisa melayani beberapa client pada waktu yangsama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjaminkonsistensinya.

3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris ): Many-to-one relationship antaraclient dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layananpermintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.

4. Transparansi lokasi: Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama ataupada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dariclient.

5.Mix-and-Match : Perbedaanserver client platforms

6. Pesan berbasiskan komunikasi; Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakanpermintaan dan jawaban.

7. Pemisahan interface dan implementasi: Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi clientselama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.
  • Client Server System
  • Client / Server Application


Perbedaan Tipe Client-Server

1.
File Servers
  • File server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah client-server.
  • Untuk sharing file melalui jaringan
2. DatabaseServers
  • Client mengirimkan SQL requests sebagai pesan pada database server,selanjutnya hasil perintah SQL dikembalikan.
  • Server menggunakan kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan data yang diminta dan kemudian semua record dikembalikan pada client.
3. TransactionServers (Transaksi Server)
  • Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan sebuah SQL database engine.
  • Remote procedures ini mengeksekusi sebuah grup dari SQL statement
  • Hanya satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi
4. GroupswareServers
  • Dikenal sebagai Computer-supported cooperative working
  • Manajemen semi-struktur informasi seperti teks, image, , bulletin boards dan aliaran kerja
  • Data diatur sebagai dokumen
5. ObjectApplication Servers
  • Aplikasi client/server ditulis sebagai satu set objek komunikasi
  • Client objects berkomunikasi dengan server objects melalui Object Request Broker (ORB)
  • Client meminta sebuah method pada remote object
6. Web ApplicationServers (Aplikasi Web Servers)
  • World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang digunakan untuk web.
  • Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC seperti protokol yang disebut HTTP.


Fungsi client server

Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagaiworkstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaanpemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL ataubahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response danbentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaanbasis data kemudian mengembalikan hasil ke client.

Proses-prosesini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan datadictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu jugamenyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery.

Ada beberapakeuntungan jenis arsitektur ini adalah :
·   Memungkinkan akses basis data yang besar
·   Menaikkan kinerja
·   Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPUyang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudahmerubah mesin server jika hanya memproses basis data.
·   Biaya untuk hardware dapat dikurangi
·  Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untukmenyimpan dan mengatur basis data
·   Biaya komunikasi berkurang
·  Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanyabagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkandata yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
·   Meningkatkan kekonsistenan
· Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perludidefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakanpemeriksaan sendiri
·   Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami


Berikut iniadalah ringkasan fungsi client-server

Client

• Mengatur user interface
• Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
• Memproses aplikasi
• Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
• Memberikan response balik kepada pemakai
• Menyediakan akses basis data secara bersamaan
• Menyediakan kontrol recovery

Server

• Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
• Memeriksa autorisasi
• Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
• Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
• Memelihara data dictionary

Aplikasi client server

Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponenyang membentuk suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.

Macam-macamarsitektur aplikasi Client-Server beserta kelebihan dan kekurangannya yaitu:

1. Standalone(one-tier)

Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi,data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupuncomputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yangterjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”.Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenalsebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada duamasalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi padasebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakinkewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, useryang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkankantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.

Pada saat itujaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untukmenghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakanpada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.

Keuntungan arsitektur standalone (one-tier):
·  Sangat mudah
·  Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan

Kelemahan arsitektur standalone (one-tier):
·   Skala kecil
·   Susah diamankan
· Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkindilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
·   Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
·   Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan

2.Client/Server (two tier)

Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada clientdan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier denganbanyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.

Aplikasiditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada serverjarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yangmengirimkan kembali data ke client-nya.
Model Two-tierterdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yangmeminta serice) dan server (yang menyediakan service).

Tiga komponen tersebut yaitu :

1. User Interface. Adalah antar mukaprogram aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkanperanan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dualapisan.


Kelebihan darimodel client/server

• Mudah
• Menangani Database Server secara khusus
• Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
• Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.

Server databaseberisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yangjuga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logikabisnis biasanya diterapkan dalam database.


Server databasemanangani :

• Manajemen data
• Keamanan
• Query, trigger, prosedur tersimpan
• Penangan kesalahan

Arsitekturclient/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesandari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak userbertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurundengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengaksesdata yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal.
Namun masihterdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu,kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.

Kekurangan dari model client/server :

·   Kurangnya skalabilitas
·   Koneksi database dijaga
·   Tidak ada keterbaharuan kode
·  Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skalakecil.
·   Susah di amankan.
·   Lebih mahal.

3. Three Tier

ArsitekturThree Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitekturThree Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client danDatabase Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dansebagainya.

ApplicationServer umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakanPHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logickita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekalidiimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakanWeb Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasiWeb Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka datatersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan businessprocess-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengandatabase server.

Biasanya,implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karenaaplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan WebApplication-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client,maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan networkbandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasimasalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanyamengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah modelyang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasimendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.

Kelebihanarsitektur Three Tier :
·  Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitupula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayarlebih kecil.
·  Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkanlapisan lain ikut salah
·  Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang padalapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
·   Skala besar.
·   Keamanan dibelakang firewall.
·   Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
·  Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standartinternet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat danberada pada tingkat yang lebih rendah.
·  Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakaiuntuk menangani pengambilan informasi dari database.

Kekuranganarsitekture Three Tier :

• Lebih susah untuk merancang
• Lebih susah untuk mengatur
• Lebih mahal

4. Multi Tier

Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier.Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan DataProcessing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business LogicServer. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari DataProcessing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagiandari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrogramanterdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebutmasih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tierarchitecture menyuguhkan bentuk three – tier yang diperluas dalam model fisikyang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yanglain untuk mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke clientApplication.

Kelebihan arsitektur Multi tier :

·  Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapatdipusatkan pada middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadapclient-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting padadcomcnfg.
· Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver sepertiBDE/ODBC untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middleserver, tidak perlu pada masing-masing client.
·   Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakanlagi untuk mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnyaprogram untuk mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban padatiap-tiap mesin karena program terdistribusi pada beberapa mesin.
·  Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadiperubahan sistem yang besar.

Kekurangan arsitektur Multi tier :

·   Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapiharus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan padamiddle-tier.
·   Lebih mahal

Keunggulan client server

• Kecepatanakses lebih tinggi
• Sistem keamanan & administrasi lebih baik
• Sistem backup data lebih baik

KelemahanClient/Server

·   Biaya lebih mahal
·   Dibutuhkan komputer dengan spesifikasi khusus untuk menjadi server
·  Ketergantungan terhadap server, jika server terganggu maka keseluruhanjaringan terganggu


Client server local & secarageografis

Local AreaNetwork (LAN)

Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkanbersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalamsatu kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atauLAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan peerto peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baiksebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanyasatu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagaiworkstation.

Client serverlokal

Sedangkan LANsecara geografis maksudnya adalah local area network yang mencakup suatugedung, bangunan dan lain-lain.

Manfaat LAN.

·  Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
·  Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
·  File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses darisemua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuatberdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
·  File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
·  Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
·  Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
·  Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail &Chat.
·  Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atausebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet ataumengirimkan fax melalui 1 modem.

0 Comments:

Post a Comment